Sabtu, 21 Oktober 2023

Inovasi Justitia Avila Veda Melakukan Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi


Ilustrasi Kekerasan Seksual

Pernahkah Anda mendengar tentang kekerasan seksual ? Mengutip dari web Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal. Berdasarkan jenisnya, kekerasan seksual dapat digolongkan menjadi kekerasan seksual yang dilakukan secara: verbal, nonfisik, fisik, dan daring atau melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Tindak kekerasan seksual yang terjadi pada individu tidak hanya memiliki dampak bagi fisik, tapi juga dampak psikis, dan dampak psikososial yang signifikan. Secara fisik, korban bisa mendapatkan luka, penyakit menular seksual, atau bahkan kehilangan nyawa. Dari segi psikis, peristiwa traumatis yang bisa saja telah terjadi berulang dapat mengakibatkan depresi, ketakutan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), menyakiti diri sendiri (self-harm), atau pikiran untuk bunuh diri. Semakin berat yang dihadapi korban karena seringkali harus menanggung konsekuensi sosial dan ekonomi, dengan adanya stigma dan penolakan dari keluarga atau masyarakat. Padahal, semestinya orang- orang yang ada di sekitar korban serta mendukung untuk pemulihan—baik itu dalam mencari bantuan kesehatan sik dan mental, mengurangi stigma sosial, maupun dalam menempuh jalur hukum. Kekerasan seksual sendiri bisa terjadi kepada siapapun, termasuk laki-laki atau kelompok minoritas seksual. Meskipun saat ini kekerasan terhadap perempuan lebih banyak terjadi. 

Fenomena ini menjadi salah satu alasan Justitia Avila Veda untuk menjalankan gerakan yang membantu korban kekerasan seksual. Justitia Avila Veda, pengacara perempuan yang mendedikasikan dirinya membentuk kolektif advokasi gratis khusus untuk korban pelecehan seksual.  Justitia sendiri pernah mengalami kekerasan seksual. Berpijak pada keresahan dan latar belakangnya sebagai advokat, dirinya memiliki ide untuk membentuk program yang mempermudah para korban lain dalam menerima bantuan hukum.

Justitia Avila Veda

Melalui postingan Twitter yang dia sebarkan, kemudian banyak pengacara yang tertarik untuk menjalankan program sosial yang diinisiasi olehnya. Program sosial yang kemudian dikenal sebagai KAKG (Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender) ini adalah kelompok yang memiliki program “Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi”.

Program ini  diinisiasi oleh Justitia dan 15 anggota yang juga merupakan pengacara. Mereka bekerja di firma hukum komersial, tapi untuk kegiatan ini mereka  memberikan bantuan hukum pro bono bagi korban kekerasan seksual. Program ini berdiri pada Juni 2020 dan mengutamakan penggunaan email, hotline, dan media sosial untuk menerima aduan kasus dari korban di seluruh Indonesia.

KAKG juga bekerja sama dengan mitra konsultan hukum seperti Justika, yakni platform pengembang aplikasi tele-konsultasi hukum di mana korban bisa langsung terhubung dengan advokat secara real-time. KAKG menawarkan jasa konsultasi berjalan dan pendampingan hukum langsung di setiap tahap hukum (pidana dan perdata). KAKG juga memiliki jejaring penyedia jasa pemulihan psikologis, medis, dan sosial yang dibutuhkan untuk rehabilitasi korban sepanjang proses penyelesaian perkara hingga setelahnya.

Sebagai salah satu korban kekerasan seksual, Justitia kemudian memiliki ide untuk membentuk program yang mempermudah para korban lain dalam menerima bantuan hukum, melalui postingan twitter yang Justitia sebarkan, banyak pengacara yang tertarik untuk menjalankan program sosial yang diinisiasi oleh Justitia.

Dalam menyelesaikan suatu kasus tentunya memerlukan waktu yang sangat lama. Sedangkan, Justitia tidak menyangka ada banyak sekali aduan atau korban kekerasan yang menghubunginya untuk meminta bantuan dari program ini sehingga perlu lebih banyak tenaga dan waktu untuk dapat menangani kasus tersebut.

Kepedulian Justitia terhadap korban kekerasan seksual menghantarkan dirinya menjadi penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022. Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 adalah bentuk penghargaan kepada generasi muda yang memberikan kebermanfaatan pada lingkungan sekitarnya. Ada lima bidang yang dapat mengikuti Apresiasi Satu Indonesia Awards ini yaitu bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.

Adanya Apresiasi SATU Indonesia Awards ini diharapkan mampu memotivasi generasi muda yang sudah dan belum untuk memberikan dampak positif serta kemanfaatan terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat. 

 


Senin, 25 Februari 2019

Peran Nutrisi dan Stimulasi bagi 33 Juta Anak Indonesia Agar Menjadi Generasi Maju


Sumber foto : Google Image

Tahukah Anda, berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2017 lalu, tercatat ada lebih dari 33 juta anak usia dini yang mendominasi piramida penduduk Indonesia. Data ini memperlihatkan bahwa Indonesia termasuk dalam kategori negara dengan struktur penduduk muda.

Lebih lanjut, data World Economic Forum tahun 2018 mengungkapkan Indonesia menempati posisi ke-45 dari 140 negara dalam indeks daya saing global. Maka dibutuhkan kesiapan negara demi menghadapi masa depan dengan memajukan ekonomi, kesehatan, dan stabilitas bangsa.

Masa depan Indonesia kini ada di tangan lebih dari 33 juta anak Indonesia. Jadi, 33 juta anak inilah yang akan menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia dalam 15-20 tahun mendatang. Untuk menjadi generasi maju, ada dua hal yang sangat penting menjadi pondasi kuat. Kedua faktor tersebut adalah nutrisi optimal dan stimulasi tepat.

Nutrisi Optimal bagi Tumbuh Kembang Anak

Periode emas (golden age) anak merupakan masa-masa dimana otak anak berkembang sangat pesat dan paling cepat dalam menyerap informasi. Definisi golden age berbeda-beda , namun pada umumnya golden age ini berlangsung dalam rentang usia 0-6 tahun.
Dalam periode emas ini, peran serta orang tua sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan anak agar perkembangan otaknya menjadi optimal. Peran orang tua pada periode emas disini dengan memastikan anak memperoleh nutrisi yang optimal.

Apa saja nutrisi optimal tersebut ?

Secara umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak pada masa emas diperlukan zat gizi makro dan zat mikro.

Zat Gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah :
  • Protein
Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun. Dalam kaitannya dengan proses kerja otak, protein, terutama dalam bentuk asam amino seperti glisin glutamate dan tryptophan sangat diperlukan membentuk neurotransmitter penghantar impuls saraf dan mempengaruhi perilaku seperti emosi, control dan konsentrasi Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan namun tubuh justri tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain cystine dan lysine.

  • Lemak
Secara kimia, otak yang banyak mengandung membrane lemak. Khususnya untuk perkembangan otak, ahar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3 dan omega 6. Omega 3 Asam alfa linoleat termasuk dalam kelompok asam lenak tak jenuh ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid =LCPUFA). LCPUFA merupakan pembuat utama system saraf. Ekkurangan (defisiensi) omega 3 akan menyebabkan adanya gangguan pada system penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku dan kekebalan tubuh. Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas dan beberapa ikan seperti tuna, salmon, sardine.
Omega 6 merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi sebagai penghantar rangsang antar sel saraf dan membantu perkembangan otak.
  • Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber zat atau energy. Energy sangat dibutuhkan otak sebagai sumber energy sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak.

Zat Gizi Mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan seperti vitamin dan mineral.
  • Vitamin
Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak seperti peran Vitamin A dalam membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, hati sapi, hati, ayam, jeruk dan bayam
  • Mineral
Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potassium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida / sebut saja sodium, potassium dan kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain termasuk sel otak. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf, pemrosesan indormasi dan kecerdasan.


 Stimulasi Tepat untuk Anak Cerdas

Stimulasi merupakan rangsangan yang datang dari lingkungan luar anak. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang tearah akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bakan tidak mendapat stimulasi.

Stimulasi yang harus diberikan selama masa tumbuh kembang anak antara lain stimulasi pada aspek fisik, kognitif, emosi, bahasa, dan sosial. Beberapa langkah memberikan stimulasi yang tepat bagi perkembangan anak sebagai berikut:

- Berikan mainan yang bermanfaat bagi perkembangan keterampilan anak seusia mereka

- Sering- seringlah membacakan buku bagi anak.

- Sering mengajak anak berdiskusi dan berbicara dua arah

- Berikan pujian pada anak pada capaian yang sudah dihasilkan. Hargai prosesnya. Jika anak masih ragu-ragu dan takut salah, dorong dan motivasi terus anak.

Demikianlah tulisan singkat tentang Nutrisi dan Stimulasi bagi 33 juta anak Indonesia agar menjadi Generasi Maju. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Sumber:

Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.

Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.

Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.


Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.
Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.


Indonesia sebagai negara berkembang tentu memiliki target untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Hal tersebut tertuang dalam Visi Indonesia 2045 yang diresmikan oleh Bappenas. Hingga kini, Indonesia telah memperlihatkan kemajuan dalam mewujudkan visi tersebut. Berdasarkan data The Global Competitiveness Index dari World Economic Forum, Indonesia berhasil naik ke peringkat 36, yang sebelumnya di peringkat 41 dari 138 negara. Peringkat tersebut ditentukan oleh 12 pilar, di antaranya adalah kualitas institusi, infrastruktur, makro-ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar. Spesifik dalam segi ekonomi, kemajuan ini terlihat jelas dari data BPS yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan sejak tahun 1999 hingga 2018. Pada tahun 1999 terdapat 23,43 persen atau 47,97 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2018, terdapat 9,82 persen atau 25,95 juta jiwa penduduk miskin. Selain kemajuan ekonomi, Indonesia juga mengalami peningkatan dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Data BPS menunjukkan indeks pembangunan TIK yang meningkat dari tahun 2015 sebesar 3,88 menjadi 4,99 pada tahun 2017. Lalu siapa yang menjadi pionir atas kemajuan bangsa ini? Benar saja, semua kemajuan yang telah dicapai bangsa ini merupakan hasil dari kemajuan sumber daya manusianya Bahkan pada tahun 2020-2035/6, BPS memperkirakan Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Maksudnya, pada rentang tahun tersebut, sebagian besar komposisi penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yaitu 15-60 tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, lebih dari 33 juta anak usia dini mendominasi piramida penduduk Indonesia. Tentunya, lebih dari 33 juta anak Indonesia ini akan menjadi fondasi penggerak roda kemajuan bangsa dalam dua dekade mendatang. Dalam rangka menghasilkan generasi yang berkualitas, maka diperlukan dukungan nutrisi yang tepat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "33 Juta Anak Indonesia, Fondasi Kuat untuk Wujudkan Kemajuan Bangsa", https://biz.kompas.com/read/2019/02/16/215058828/33-juta-anak-indonesia-fondasi-kuat-untuk-wujudkan-kemajuan-bangsa.

Jumat, 08 Februari 2019

Mitos dan Fakta Seputar Penanganan Penyakit pada Anak





Ketika anak yang masih di bawah usia satu tahun demam, pernah tidak pembaca mendapat tanggapan dari keluarga atau tetangga seperti ini, "Ah... itu mah sumeng karena mau tumbuh gigi itu.." atau "Tenang saja... diarenya karena mau tambah pinter/bisa nya..." Apa pernah...?
Sebagai orang tua yang belum berpengalaman, mungkin mendapat masukan seperti kalimat di atas malah membuat jadi bingung. Apa benar seperti itu...? Tidak jarang pula para ibu panik ketika anak menunjukkan suatu gejala penyakit. Padahal seharusnya alih-alih panik, Ibu harus sigap dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada anak sakit. Ibu justru harus tenang dalam berpikir dan bertindak agar penyakit anak tidak semakin parah.
Untuk menentukan sikap, tentunya para orang tua membutuhkan referensi mengenai penanganan penyakit pada anak.
Beberapa mitos dan fakta yang seringkali keliru saat mengambil tindakan pertama pada anak dan perlu dicermati orang tua :
1. Terlambat Jalan
Mitos : Karena Anak lebih dulu bicara
Fakta : Kedua hal ini tidak berhubungan. Jika anak terlambat jalan, berarti kemampuan motorik dan keseimbangannya yang kurang baik.
Namun demikian, tidak perlu terlalu panik jika anak kita tumbuh kembangnya terlihat berbeda dibanding anak seusianya. Menurut dr. Herlina Sp. A, mengetahui faktor genetik dan stimulasi yang sesuai untuk perkembangan motorik anak sangat diperlukan. Selain iut perlu dikonsultasikan kepada dokter ahli guna mendapat penanganan yang tepat.
2. Demam
Mitos : Kompres air es
Fakta: Justru Kompres dengan air hangat, karena kompres air es justru meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, harus diberi cukup cairan agar tidak dehidrasi.
3. Kejang Demam
Sebagian besar kejang demam pada bayi usia 6 bulan hingga anak umur 5 tahun. Sejumlah orang tua percaya bahwa kopi dapat mencegah kejang. Namun, tidak disarankan untuk memberikan kopi kepada anak karena metabolisme tubuh anak belum sempurna. Ekskresi kafein pada anak lebih lambat, sehingga efeknya bekerja lebih lama di tubuh.
4. Gondongan
Mitos: Diobati dengan blau
Fakta: Gondongan disebabkan oleh virus. Diobati berdasarkan gejala yang ada, istirahat di rumah, dan diberi vitamin.
Saat menghadapi anak sakit, sangat penting bagi para orang tua untuk segera mengkonsultasikan kondisi anaknya kepada tenaga media yang terpercaya. Jangan mudah percaya pada mitos atau kata orang awam.
Jika memang belum memungkinkan untuk langsung ke layanan kesehatan, orang tua dapat mengunjungi website kesehatan terpercaya misalnya mayoclinic.org dan sebagainya.

Selasa, 20 Oktober 2015

Pengalaman Menyusui My Breastfeeding Journey

Pengalamanku memberikan ASI kpd buah hatiku dimulai di atas meja operasi sekitar 4 tahun yg lalu. Saat itu, beberapa detik setelah my baby girl lahir ke dunia melalui operasi caesar in cito yg dilakukan krn indikasi gawat janin (detak jantung melemah), dia langsung ditaruh di dadaku... Suster di ruangan operasi lgsung berkata "Waah..ASI-nya sdh keluar bu..." Puji Tuhan..aku bersyukur... Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pun dilakukan sekitar 20 menit. Saat aku di ruang pemulihan, putriku sdh langsung pinter mengenyot payudara (PD).

Tantangan mulai muncul 1 hari kemudian. Kesalahanku saat melepaskan PD dari isapan si kecil, membuat putingku lecet. Produksi ASI yg mulai meningkat pun membuat PD ku mulai bengkak.

Sepulang dr RS, aku kembali membuat kesalahan. Saking terlalu semangat ingin segera menyetok ASIP utk persipaan saat aku ngantor lagi, aku memakai mesin pompa ASI elektrik pada setting yg terlalu kuat. Akibatnya putingku yg lecet semakin parah dan perih. Di saat bersamaan, luka bekas operasi SC pun masih nyeri. Setiap mulai diisap, puting PD-ku terasa seperti disayat silet. Periiiih sekali. Bbrp hr kmdian, masalah baru muncul, suatu sumbatan di putingku bernama milk blister. Ya Tuhaan...di saat itu aku serasa mau menyerah. Namun suamiku terus menyemangatiku. Dia mendampingiku ke klinik laktasi sampai 2x utk mengatasi milk blister yg membandel itu. Ibu mertuaku pun terus menyemangatiku di saat-saat aku down.

Puji Tuhan sekitar sebulan kemudian, masalah puting PD ku membaik dan barulah aku mulai bisa menabung ASIP dgn baik. Aku memerah ASIP dgn teknik marmet, tanpa menggunakan pompa. Puji Tuhan saat masa cutiku habis (putriku usia 2 bln), stok ASIP ku mencapai 70 botol. Bahagia dan bersyukur....

Di kantor, aku disiplin memompa ASI, minimal 3x selama jam kantor. Selama di rumah, aku menyusui langsung. Puji Tuhan, produksi ASI lancar, dan tidak pernah mengalami "kejar tayang". Putriku lulus ASI eksklusif 6 bln. lanjut ASI + MPASI sampai usianya 1 th.

Tantangan muncul lagi beberapa minggu setelah MPASI, putriku mengalami nursing strike! Dia menolak menyusu di saat siang/terjaga. Hanya mau menyusu saat sudah hampir tertidur. Di hari Sabtu/Minggu pun dia bisa 5 jam tanpa menyusu. Sepertinya putriku ngambek padaku. Berbagai usaha kulakukan. Namun nursing strike ini terus berlanjut selama 5,5 bulan!! Untungnya, ini bukanlah bingung puting, krn putriku tak pernah kusodori dot/empeng. Media pemberian ASIP-nya hanya via Medela advanced softcup feeder/cup feeder/sendok. Akhirnya jelang usia setahun, barulah dia mau kembali menyusu di siang hari padaku. Aku sungguuuuh terharu dan bersyukur. Memang ujian kesabaran itu berbuah manis.

Di umur 16 bln, kuberikan Susu UHT plain krn stok ASIP sdh sangat menipis. Putriku weaning with love (menyapih) di usia 2 tahun 5 bulan, bertepatan dgn awal kehamilan anak keduaku.

Thank God, my second journey of breastfeeding lebih mulus daripada yg pertama. Aku sangat bersyukur, dikaruniai seorang putera yg lahir melalui VBAC (Vaginal Birth After Caesarean). Dulu, menyusui selepas operasi caesar harus menjaga posisi. Tapi dgn lahiran normal, lebih bebas. Kali ini tidak ada lagi kisah puting lecet dan perih, milk blister,dsb. Ternyata pengalaman memang guru yg terbaik. Puteraku lulus ASIX, dan saat ini 2 hari jelang ulang tahun pertamanya, masih semangat menyusu. Semoga semua lancar hingga nantinya usia 2 tahun tetap ASI.

Menyadari pentingnya ASI, aku pun sering mensosialisasikan soal persiapan menysui bagi para saudara dan teman yg sedang hamil atau baru melahirkan. Beberapa sepupuku kuhadiahi Buku Panduan Manajemen ASI. Aku pun slalu siap sedia menjawab aneka pertanyaan mereka seputar ASI dan manajenennya.

Pernah suatu kali aku mengunjungi sepupuku yg baru 2 hari keluar dr RS habis melahirkan. Tanteku mengatakan bahwa cucunya menangis terus krn kekurangan ASI. Saat itu salah satu puting sepupuku lecet, sehingga yg disusukan hnya salah satu PD. Mereka sdh berencana memberikan sufor kpd newborn ini. Namun niat tersebut coba kuurungkan. Kukatakan pd sepupu dan tanteku, bahwa ASI seorang Ibu pasti cukup bagi bayinya. Tidak perlu sufor. Masa 2 minggu pertama merupakan masa kritis bagi keberhasilan menyusui. Ibu dan bayi masih sama2 belajar. Jika masa kritis ini berhasil dilalui, niscaya ke depannya akan lebih mudah. Mereka pun berusaha lbh giat lagi. Puji Tuhan, ponakanku berhasil ASI eksklusif 6 bln dan skr sdh 8 bulan umurnya, masih ASI.

Aku senang bila makin banyak Ibu yg sukses menyusui bayinya. Menyusui memang naluriah, namun diperlukan pengetahuan, persiapan, dan support system untuk bisa berhasil sampai S3 ASI (menyusui s/d 2 tahun/lebih). Pengetahuan bisa diperoleh dari membaca buku, ikut seminar, atau dari pengalaman orang lain. Persiapan meliputi niat, semangat, dan alat2 yg diperlukan. Support system yaitu dukungan dari suami, orang tua, lingkungan kantor(jika WM), sahabat dan keluarga besar.

Bagiku, alat2 utama yg membantuku memberikan ASI bagi anak-anakku yaitu:
- Pompa ASI manual sebanyak 2 buah sekaligus. Karena aku WM, dg 2 pompa, hasil ASIP lbh banyak, dan lbh singkat waktunya.
- Botol ASIP (kaca dan plastik PP)
- Medela Advanced Softcup feeder/ Medela Cup feeder / sendok
- Cooler bag + blue ice utk membawa ASIP dlm perjalanan
- Sterilizer utk mensterilkan botol susu dan pompa
- Kulkas dan Freezer Khusus ASI
- Baju menyusui dan nursing apron
- minyak zaitun dan kapas untuk breast massage dan membersihkan puting.

Kiranya kisahku ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Selasa, 06 Oktober 2015

JAM TIDUR BAYI

Mau share soal jam tidur putra-putriku...


Waktu si kakak masih bayi, klo ga salah cuma seminggu pertama saja mbikin ortunya begadang karena dari tengah malam sampe subuh itu cranky... dan ada kolik ringan... Dari awal sudah kami ajarin jam tidur malam dengan melap wajah, tangan, dan ganti baju piyamanya. Lanjut meredupkan lampu kamar. Trus disusuin (ASI) dan (opsional)ditimang2 jika tidak langsung terlelap.

Malam-malam selanjutnya kalo malam sudah bisa anteng tidur, "ngek" pas mau nen, nen, trus bobok lagi...Saat usianya sekitar 3 bulan, sudah mulai bisa tidur nonstop 4 jam. Tapi sekali masa 4 jam itu, next tetep aja gelisah n minta nen per 2 jam sekali, walopun tetap merem. hehe...

Salah satu faktor pendukung tidur yang lelap dan berkualitas adalah pemakaian popok di mlm hari. Waktu masih newborn di RS, kakak pakai popok tali 24 jam. Tapi bbrp hari kemudian, mulailah pakai pospak, biar bisa lebih nyenyak bobonya, gak keganggu harus ganti popok tengah malam. Tapi kalo siang-sore, tetap pakai popok tali atau celana pop. Naah saat umurnya hampir 8 bulan, baru deh mulai berclodi ria.. (rada telat ya..hhihiihi) dan itu menghaemat pengeluaran bgt. Thank God, walopun berclodi, yg nota bene "feel" nya gak sekering pospak, si kakak gak terganggu tidurnya... hehe..

Kisah hampir serupa dengan si adik. Ortu begadang hanya di bbrp hari pertama. Selanjutnya, tidur malalm sekitar jam 8 malam, jam 10 an ngek minta nen lagi, tp merem. Selanjutnya, tidur nonstop sampai jam 2/3 pagi utk nen. Selanjutnya nen lagi sekitar jam 4/5 pagi, lalu sekitar jam 7 pagi bangun dengan segar.

Di usia awal, tidur malamnya 11-10 jam. Tapi seiring bertambahnya usia, tidur malam anak2ku, berkurang sedikit demi sedikit. Awalnya gara2 jam tidur malam yg molor menjadi jam 9 (untuk si adik), dan jam 10 mlm (si kakak). Tapi kalo adik mah, jam 6.30 juga pasti bangun. paling telat jam 7 pagi. Kalo si kk yang rada "kebo" hihihi... Jam 6.45 dibangunin tiap pagi pasti nangis dulu... padahal harus mandi tuk ke TK... Naah kalau sabtu minggu, baru deh si kk dibiarin bangun pagi sesukanya.. itu terjadi sekitar pukul 8 atau 9 pagi. Kalau adik? teteeep, jam 6.30 or 7 pagi.. no matter what the day is ! hehe....

Senin, 11 November 2013

Pengalaman dan Tips Menjaga ASIP Tetap SIP Saat Mati Listrik

Menyadari segudang manfaat ASI yang luar biasa, sejak hamil saya sudah bertekad kuat untuk menyusui putriku Reyna minimal 2 tahun lamanya. Sebagai seorang Ibu bekerja full time, berbagai persiapan demi kesuksesan menyusui sudah saya lakukan sejak hamil, yaitu mengikuti kelas edukasi ASI yang diselenggarakan AIMI, rajin membersihkan puting payudara sejak usia kehamilan memasuki 9 bulan, dan rajin browsing tentang Manajemen ASI dan ASIP (ASI-Perah).

Puji Tuhan, walaupun akhirnya melahirkan secara Sectio Caesarean in cito, sesaat setelah bayiku lahir dan masih di atas meja operasi, ASI saya sudah langsung keluar. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pun sukses dilaksanakan.

Beberapa hari setelah melahirkan, saya mulai memerah ASI. Sedikit demi sedikit ASIP terkumpul. Target saya waktu itu adalah 30 botol ukuran 100 ml ASIP sebagai stok cadangan selama saya bekerja di kantor. Saya menyimpan ASIP beku di bagian freezer kulkas dua pintu. Ternyata dalam waktu 1,5 bulan, target sudah terpenuhi dan freezer kulkas sudah penuh.

Karena sudah pernah diingatkan oleh teman yang sudah berpengalaman akan ancaman pemadaman listrik, saya pun sudah memasukkan 2 ice pack ke dalam freezer. Suatu siang, mendadak listrik mati. Saya menjadi agak panik, karena cuma memasukkan 2 ice pack. Bergegas saya menambahkan 1 ice pack lagi ke dalam freezer. Ternyata, langkah saya ini kurang tepat. Justru dengan membuka pintu freezer, hawa dingin dari freezer keluar, dan hawa ruangan justru masuk ke freezer. Untunglah padamnya listrik hanya berlangsung sekitar 4 jam, sehingga tidak satu pun botol ASIP yang mencair.

Karena freezer kulkas sudah penuh, saya pun membeli freezer khusus ASIP, yaitu freezer 4 rak dengan kapasitas 140 botol ASIP. Karena tidak mau mengulang kepanikan saat padam listrik, suami berinisiatif membelikan Blue Ice tanpa sepengetahuan saya. Tidak tanggung-tanggung, dia membelikan 8 batang blue ice ukuran 500ml! Karena harga satu Blue Ice sekitar Rp 45.000-an, saya sempat protes karena harganya yang cukup mahal. Tapi suami mengingatkan, uang Rp360.000 tersebut tidak sebanding dengan proteksi yang diberikan kepada ASIP saya yang berpuluhan botol. Saya taruh kedelapan blue ice tersebut di rak di pintu freezer dan di dalam freezer. Seperti ini penampakannya.
http://farm8.staticflickr.com/7447/10034546696_df951658cc.jpg

Beberapa waktu kemudian, kembali pemadaman listrik terjadi. Kali ini, dengan persiapan 8 batang Blue Ice, saya sudah lebih tenang. Guna memperoleh estimasi lamanya padam listrik, saya pun menelepon PLN. Ternyata pemadaman kali ini lumayan lama, yaitu hampir 8 jam. Namun karena ASIP saya ditaruh di deep freezer dengan suhu -20 °C, didukung dengan 8 batang Blue Ice, ASIP saya pun aman, tidak mencair sama sekali.

Berikut ini saya coba sarikan beberapa tips menjaga ASIP tetap SIP saat mati listrik:
1.    Masukkan beberapa potong Blue Ice ke dalam freezer maupun kulkas bawah (jangan Cuma di freezernya saja ya.. Karena ASIP fresh kan disimpan di kulkas bawah). Kalau mau lebih hemat, bisa dengan membuat es batu dalam kantong gula. Masukkan sebanyak-banyaknya karena daya tahannya tentu kurang daripada Blue Ice.
2.    Hindari atau minimalkan membuka pintu kulkas/freezer saat mati lampu. Segera kunci, jika ada kunci kulkas. Jika tidak, segera tempel catatan dalam ukuran besar di pintu kulkas agar penghuni rumah lainnya tidak membuka pintu kulkas/freezer selama listrik padam.
3.    Telepon PLN mengenai berapa lama waktu pemadaman. Untuk pemadaman terjadwal, biasanya mereka memiliki estimasi waktu pemadaman, walaupun tidak akurat.
4.    Menurut artikel di milist ASI for Baby, ASIP beku dalam freezer yang mendadak mati bisa bertahan sampai 12 jam. Namun demi amannya, jika kira-kira listrik padam lebih dari 10 jam, pindahkan ASIP ke kulkas/freezer kerabat/teman yang sedang tidak padam listrik. Segera tampung ASIP di cooler box/termos es yang diberi blue ice/es batu sebanyak-banyaknya Untuk ini, jika botol ASIP Mama banyak, harus standby juga cooler box yang bisa menampung puluhan botol ASIP untuk mengangkutnya.
5.     Akan lebih praktis jika Mama memiliki Lemari Es dari Samsung yang memiliki fitur 9 Hours Cool Pack yang dapat membuat ASIP tetap segar selama 9 jam di freezer meski kondisi litrik mati! Saya rasa durasi nya sangat luar biasa.
6.    Jika ternyata ada sebagian ASIP yang mencair duluan, jangan langsung dibuang, karena ASIP tersebut dari sejak mencair 100%, msh layak dikonsumsi dalam 24 jam sejak mencair. Prioritaskan untuk meminumkan ASIP yang mencair itu terlebih dahulu. Selagi tidak menyusui langsung, Mama bisa memerah/memompa ASI-nya. 
Puji Tuhan, berkat antisipasi yang saya lakukan, saya tidak pernah mengalami ASIP mencair dan berujung dibuang percuma. Saat cuti bersalin saya selesai, saya mempunyai total 70 botol ASIP ukuran 100 – 140 ml. Berangkat ke kantor pun lebih tenang rasanya dan tidak pernah “kejar tayang”. Putriku berhasil lulus S1 ASI eksklusif 6 bulan, ASI murni+MPASI sampai umur 17 bulan, dilanjut ASI+makanan+UHT sejak umur 17 bulan sampai sekarang putriku sudah berusia 2 tahun 2 bulan dan masih ASI. Saat ini sedang proses weaning with love.
Saat ini saya berencana untuk segera hamil lagi. Kulkas yang ada di rumah saat ini sudah terlalu kecil untuk keluarga kecil kami. Tentunya Lemari Es dari Samsung ini akan menjadi pilihan utama saya kelak saat membeli kulkas baru. Lebih senang lagi kalau bisa dapat hadiahnya.. Amin..
http://farm8.staticflickr.com/7355/10035401836_e7998ed193.jpg
http://farm4.staticflickr.com/3690/10035393986_3f339f4c7f.jpg

Senin, 02 September 2013

Reyna Goes to Preschool !!

Capek-capek trial di bbrp PG berbasis montessori, ujung-ujungnya daftarnya di PG dekat rumah juga...*tepokjidat* Namanya TK PCB. Itu merupakan hasil pertimbangan dari berbagai aspek.. Diantaranya, lokasi yang cuma 400m dari rumah, berbasis Kristen, baru berdiri, sehingga semua peralatannya dan sarprasnya baru. Biaya pun sangat affordable, daaaan bebas uang pangkal.. :) walopun tetap bayar uang buku dan kegiatan. Tapi lumayanlah.. Dipikir2, anak usia dini gini kemungkinan besar gak akan konsisten masuk skul terus. Bisa aja pas lagi gak mood, or lagi kurang enak badan, absen deh skulnya.

Ehh... bener aja.. Masuk perdana tanggal 21 Agustus 2013 (hari Rabu). Mama dan Papa mengantar Reyna. Papa malah mendampingi sampai TK selesai. Mama (karena ada konsinyering yg tidak dapat ditinggal), tidak dpt mendampingi sampai akhir, hanya sekitar setengah jam saja. Selama itu, Reyna nempeeel terus sama Papanya. Saat Papa menjauh or keluar ruangan, Reyna menghampiri Papa. Mendapat cerita dari Papa seperti itu, Mama jd galau.. Waduh! Gimana ini kalau seterusnya reyna tidak mau ditinggal.. Apa memang belum waktunya Reyna masuk preschool ya??

Hari Jumat, bangun kesiangan, sehingga Papa memutuskan, tidak pergi sekolah, karena Reyna belum sarapan dan mandi. Mama lmyn kecewa sih.. tp ya terpaksa.. Hari Sabtu 24 Agustus 2013, Reyna imunisasi Varicella + Typhoid. Seninnya, badannya msh kurang fit. Lagi-lagi, Papa memutuskan tidak usah sekolah dulu.. lagi-lagi Mama cuma urut dada..hehe... Jadi total 2x skip skul.

Sukurlah, hari Rabunya, Reyna berhasil berangkat sekolah. Kali ini Mama yg mendampingi Reyna selama 30 menit pertama. Lia juga menemani. Reyna nempeeel terus sama Mama. saat kegiatan menempel, Mama pun diam2 pergi. Mama udah takut aja Reyna nangis-nangis. Ternyata Reyna gak nangis. Emang ada nanyain Mama, "Mama mana?" Dijawab sama Lia "Mama lagi ke WC". Pas mau pulang Reyna tanya lagi "mama Mana?" Lia menjawab "Mama lagi kerja.." Ah... lega...

Ini satu-satunya foto yg berhasil diambil saat Reyna menempel-nempel :).
Menempel sirip ikan...

Hari Jumat tgl 30 Agustus 2013, Mama tidak bisa mendampingi Reyna. Jadi mama langsung "titip" Reyna ke Miss. Sukurnya gak pake drama.. Reyna lumayan suka dengan Miss. Karena gundah bgmn Reyna sepeninggal Mama, Mama pun telp mbak Lia.. Ehh... ternyata mba Lia di luar saja, krn dilarang masuk.. trus Mama telpon berkali2 ke HP Miss gak diangkat.. Ternya HP Miss ketinggalan di rumah. Akhirnya Miss balas SMS Mama demikian:
"Reyna sama sekali tidak nangis, Mom... Good girl loh *thumbup* Mbaknya di luar.. Reyna belum mau masuk kelas.. Jadi tadi belajar di bawah.. Reyna sudah banyak bisa tau soal binatang, warna.. Tadi juga makan nasi goreng lumayan banyak.. Waktu pas istirahat, reyna sudah mau masuk kelas dan nonton DVD bersama teman2 yang lain."
Demikian isi SMS dari Miss di TK PCB tgl 30 Agustus, yg merupakan kali ke-3 Reyna goes to school, dan kali PERTAMA tanpa ditemani ortu/pengasuh. Very good, my daughter... I'm sooo proud of you... *hug*

Senin tgl 2 September 2013, kembali Mama "titp" Reyna ke Miss. Kali ini, Reyna merengek saat Mama bilang "Reyna sekolah ya, Mama mau pergi kerja". Tak habis akal, Miss mengajak Reyna ke area mandi bola. Reyna pun menjumput salah satu bola bergambar. Memang.. boyuku ini suka sekali sama bola-bola kecil warna-warni.. Tak lama, Mama pun diam-diam capcus.. hihihi..

Setelah jam skul usai, kembali Mama SMS Miss. Demikian balasannya:

"Reyna tidak menangis... Justru dia sudah mulai enjoy menikmati kegiatan di kelas.. Tadi Reyna belajar mengelem untuk menghias bingkai foto.. Belajar di Perpustakaan. Reyna ternyata bisa cerita sendiri loh.. Wah, ajaib deh si Reyna! *hug* Pintarnya si Reyna mengarang cerita sendiri sambil bawa buku perpus.."

Mama pun sangat lega mengetahui hal itu.. Semoga tetap berani, dan makin enjoy di Playgroup ya sayangku.... Mama is sooo proud of you, n loves you so much! *kiss* *hug* Ya Tuhan, sertailah Reyna selalu, jagai, dan berikan kesehatan padanya.. Amin...